Sabtu, 28 Februari 2009

Ikan Badut


Yang bikin ikan badut populer (emangnya artis? he he he) adalah perilaku simbiosisnya dengan berbagai jenis anemon. Anemon yang bagi ikan lain beracun, kalo buat ikan badut malah jadi tempat berlindung yang aman dan nyaman. Ikan badut sering keliatan ngumpet, berselimut, dan bercengkerama di antara tentakel-tentakel anemon, yang sebenernya beracun! Wih ... Dan tanpa perlindungan dari anemon, ikan badut gak mungkin bertahan hidup dari musuh-musuhnya.

Lagi maen ama anemon

Eh, kalo buat anemon, keberadaan ikan badut kira-kira ngganggu atau bermanfaat? Hayo tebak! Apa jawabanmu? Yak, betul! Bermanfaat. Kehadiran dirinya sungguh berarti (ciee ...). Dengan adanya ikan badut, anemon terlindung dari agresifitas ikan-ikan. Ikan-ikan yang bagaimana? Ikan-ikan yang agresif. He he he. Sorry... Maksudku ikan yang suka makan tentakel (maksudnya 'belalai') anemon, seperti ikan angle dan ikan butterfly.

Nah, pola hidup bersama antara dua jenis mahluk yang jauh berbeda ini sering dijadikan contoh keharmonisan hidup bertetangga lho. Ikan badut sering pula melakukan tugas bersih-bersih pada tubuh anemon yaitu dengan memunguti remah-remah makanan, atau kotoran lainnya sehingga tubuh anemon bisa terbebas dari berbagai jenis parasit. Sedangkan ikan badut sendiri sering membawakan makanan bagi anemon. Duh mesranya... Jadi ngiri. Hiks hiks

Badut Kebal Racun

Eh iya, pasti mo tau ya kenapa ikan badut kebal racun anemon? Kayak penghuni laut yang laen, ikan badut sebenenernya nggak punya kemampuan buat ngelawan racun anemon. Akan tetapi, mereka punya taktik jitu. Mo tau? Dengerin nih...

Tentakel anemon dilapisi oleh lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindunginya dari sengatan tentakel yang lain, atau tersengat oleh tentakel sendiri (bayangin kalo lendir ini ga ada, senjata makan tuan lah yaw!). Nah, lendir inilah yang dimanfaatkan oleh ikan badut. Dia dapat bertahan beberapa saat terhadap sengatan tentakel sebelum lumpuh. Caranya, dengan menggosok-gosokkan badannya secara cepat pada tentakel, supaya dia terlumuri dengan lendir antisengat itu. Dalam waktu satu jam, dia bisa menyelimuti seluruh tubuhnya dengan lendir antisengat. So, kebal deh! Dengan demikian, mereka bisa bermain dengan aman di antara tentakel-tentakel anemon (iya deh... Ngga semuanya maen kok. Ada juga yang nyari anaknya yang ilang. Hehehe). Eh iya, kalo malem, mereka sering tidur berselimut tentakel-tentakel itu lho! Muantap!

Berselimut racun

Gambar 5. Berselimut racun.

So, jelas sekarang? Jadi kebalnya bukan karena kebal alami. Tapi kebal buatan (kayak magnet buatan aja). Kalo ikan badut dipisahkan dari anemon selama beberapa jam, mereka akan segera kehilangan kekebalannya. Dan untuk menjadi kebal kembali, mereka perlu beradaptasi dan perlu waktu seperti disebutin diatas.



Secara umum ikan badut berukuran kecil. Maksimal mereka dapat mencapai ukuran 10 – 15 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar (tinggi), dan dilengkapi dengan mulut yang kecil. Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal yang unik. Pola warna pada ikan ini sering dijadikan dasar dalam proses identifikasi mereka , disamping bentuk gigi, kepala dan bentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama; khususnya berkenaan dengan lokasi sebarannya. Sebagai contoh A clarkii merupakan spesies yang mempunyai penyebaran paling luas, sehingga spesies ini mempunyai variasi warna yang paling banyak (tergantung pada tempat ditemukan) dibandingkan dengan spesies ikan badut lainnya.

Ikan badut diketahui merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran relatif luas, terutama di daerah seputar Indo Pasific. Satu jenis, yaitu A. bicinctus, diketahui merupakan endemik Laut Merah. Mereka, pada umumnya, dijumpai pada laguna-laguna berbatu di seputar terumbu karang, atau pada daerah koastal dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Di perairan Papua New Guinea, bisa ditemukan ikan badut tidak kurang dari 8 spesies.

Di alam, ikan badut mengkonsumsi zooplankton, udang-udangan dan algae yang dijumpai di habitat mereka.

http://www.o-fish.com/DirektoriIkanLaut/IkanBadut.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar